Pagi di hari Minggu yang cerah, 23 Juli 2017, waktu yang sempurna untuk berkegiatan Hari Belajar Anak (HBA) di Rumah Kail. Pukul 9 pagi, anak-anak sudah berkumpul menantikan kegiatan bersama itu dilangsungkan.
Kak Debby mengawali kegiatan pagi dengan melakukan olah tubuh di tengah-tengah labirin di kebun Kail. Anak-anak diajak berpose menirukan bentuk-bentuk makhluk hidup maupun benda-benda alam yang ada di lingkungan sekitar, serta membuat suara-suara yang kiranya menjadi representasi suara benda-benda alam tersebut. Misalnya, berpose seperti bunga, dengan menyuarakan “bik, bik, bik” atau berpose seperti kayu dengan menyuarakan “duk, duk, duk”
Setelah sesi olah tubuh, Kak Debby membuat suasana kegiatan seolah-olah merupakan sebuah acara kumpul warga di sebuah kelurahan. Anak-anak dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok tersebut merupakan kelompok lanjutan dari membuat peta kampung Cigarugak yang diselenggarakan bulan yang lalu.
Kelompok ini seolah-olah merupakan kelompok RT di bawah kelurahan Kail yang dipimpin oleh Kak Lurah, yaitu Kak Debby. Setelah dibagi ke dalam kelompok, masing-masing kelompok yang didampingi oleh Kak Vita, Kak Siska dan Kak Novi mengadakan pemilihan nama RT, ketua RT serta yel-yel RT. Berdasarkan hasil kesepakatan RT, maka nama-nama RT yang dihasilkan adalah: RT Pohon, RT Bersih, RT Es Krim Rasa Mangga dan Pepaya.
Setelah itu, kegiatan berlanjut ke kegiatan menggambar di papan. Kegiatan menggambar di papan terdiri dari dua sesi. Sesi pertama, anak-anak diajak menggambar benang kusut di papan, sesi kedua, anak-anak diajak untuk berunding di dalam kelompok menentukan apa yang akan digambar secara berkelompok. Metodenya, anak-anak diminta berbaris, setiap 3 detik anak-anak diberi kesempatan menggambar di papan, sesuai kesepakatan di kelompok.
Setelah sesi menggambar bersama, setiap kelompok diminta untuk melakukan pengecekan gambar kampung yang bulan sebelumnya telah dibuat. Pengecekan dilakukan sambil melihat ke lokasi aslinya.
Setelah pengecekan selesai dilakukan, anak-anak diarahkan untuk menggabungkan peta kampung tiap-tiap kelompok ke peta kampung besar dari bahan kain blacu. Anak-anak menggunting kain-kain perca untuk merepresentasikan rumah-rumah, pohon-pohon, warung maupun Posyandu yang ada di peta kampung dan ditempelkan di kain blacu tersebut.
Akhirnya peta kampung Cigarugak yang disusun bersama oleh 27 anak peserta HBA pun selesai juga. Sebelum kegiatan berakhir, Kak Debby menghitung udunan bersama yang diperoleh dari anak-anak HBA hari itu. Jumlah udunan mencapai Rp 81.000,-
Kegiatan ini diakhiri dengan menyantap snack, memperbaharui buku kegiatan kemudian berfoto bersama peta buatan mereka sendiri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar