[LIPUTAN] Hari Belajar Anak Manusia dan Alam - 10 Desember 2017

Kegiatan Hari Belajar Anak (HBA) diadakan pada tanggal 10 Desember 2017 di Rumah Kail, dengan tema “Manusia dan Alam”. Kegiatan HBA pada hari itu adalah menceritakan bagaimana pengalaman bercocok tanam pada bulan yang lalu kemudian masak bihun goreng bersama.

Kegiatan dihadiri oleh sebanyak 16 (enam belas) anak warga Cigarugak. Para peserta didampingi oleh para pendamping, yaitu Deta, Didit, Rara, Debby, Tirra, Sena,dan  Ayu. Narasumber yang berbagi keterampilan memasak tersebut adalah Deta dan Didit.

Kegiatan pembukaan diisi dengan pendaftaran peserta dan berolahraga pagi. Kemudian, peserta dibagi menjadi 3 kelompok. Kegiatan dilanjutkan dengan berbagi cerita di dalam kelompok tentang pengalaman bercocok tanam, kemudian mengisi buku jurnal dengan foto kegiatan dan mengukur tinggi dan berat badan pada bulan itu.

Setelah selesai, anak diajak mempersiapkan bahan-bahan memasak bihun dan membuat teh sereh. Untuk membuat teh sereh, anak memanen langsung sereh dari kebun Kail.

Pertama-tama Ibu Didit mengajak adik untuk membersihkan sereh hasil panen dan bersama-sama memasukkan sereh yang telah siap dimasak ke dalam satu panci air yang besar. Sambil menunggu teh sereh selesai, Kak Deta mengajak anak untuk memasak bihun goreng dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan. Setiap kelompok terdiri dari berbagai jenis umur adik sehingga pembagian tugas berbeda-beda, misalnya adik kelas kecil menggunting sayuran dan adik kelas besar memecahkan telur.

Setelah bihun goreng dan teh sereh matang, seluruh peserta menikmati bersama hasil masakan mereka. Ada kejutan di akhir kegiatan dengan memakan es krim yang merupakan jenis konsumsi yang diminati adik setiap bulan dan akhirnya terwujud pada Hari Belajar Anak bulan itu. Es krim ini merupakan donasi dari Kak Rara dan Kak Debby.

Kegiatan hari itu diakhiri dengan mengisi jurnal pribadi dan menghitung bersama kontribusi peserta pada hari itu, yaitu sejumlah Rp 28.000,- (Dua puluh delapan ribu rupiah), yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan HBA berikutnya.

[LIPUTAN] Kegiatan Pelatihan Cara Berpikir Sistem - 30 September 2017

Liputan Kegiatan Pelatihan Cara Berpikir Sistem - 30 September 2017
Oleh: Navita Kristi Astuti


Berfoto bersama di Kebun KAIL

Lokakarya Cara Berpikir Sistem diadakan pada tanggal 30 September 2017. Lokakarya ini merupakan lokakarya ketiga yang diadakan dalam tahun 2017 ini setelah sebelumnya diadakan di bulan Februari dan Mei.

Staf Kail yang terlibat sebagai mentor maupun trainer dalam kegiatan pelatihan ini adalah: Melly, Debby, Deta, dan Vita. Relawan Kail yang turut mendukung sebagai trainer adalah Kukuh Samudera. Tidak ketinggalan, satu staf Kail lainnya yaitu ibu Didit mendukung di bagian konsumsi dan keuangan.

Kegiatan lokakarya dimulai dengan sesi perkenalan antar peserta yang dibawakan oleh Debby, kemudian perkenalan KAIL, dibawakan oleh Melly. Sesi Pengantar Cara Berpikir Sistem dibawakan oleh Kukuh Samudra. Pada sesi ini, Kukuh memulai dengan memberikan pertanyaan awal tentang apa definisi sistem. Peserta menjawab dengan berbagai jawaban, sambil sesekali diberi pertanyaan pancingan oleh Kukuh, hingga akhirnya diskusi mengerucut pada definisi sistem menurut Cara Berpikir Sistem. Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain, serta memiliki perilaku tertentu dalam kurun waktu tertentu.

Dalam presentasi tersebut, Kukuh menerangkan tentang perilaku sistem dan apa akibatnya jika seseorang mengabaikan perilaku sistem. Bila seseorang mengabaikan salah satu elemen di dalam sistem, maka akan terjadi unintended consequences. Hal ini dicontohkan oleh Kukuh dengan kisah tentang komitmen Pemerintah Jakarta untuk membasmi tikus. Pemerintah berniat memberikan insentif berupa uang yang cukup banyak apabila tikus berhasil dibasmi. Namun apa yang terjadi? Bukannya berkurang, populasi tikus justru semakin banyak. Ini diakibatkan oleh karena masyarakat mengharap uang dari insentif pembayaran tikus tersebut. Agar tetap mendapatkan uang hasil insentif tersebut, sekelompok orang justru beternak tikus, supaya selalu ada tikus yang dibasmi.


Sesi visioning di kelompok

Setelah Pengantar Cara Berpikir Sistem, sesi berikutnya adalah belajar menerapkan teknik-teknik Cara Berpikir Sistem. Tahap awal yang dilakukan adalah Visioning yang dibawakan oleh Debby. Di dalam Sesi Visioning ini, peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan minat atau organisasi. Ke-17 peserta yang hadir dibagi dalam kelompok sebagai berikut:
1. Kelompok BUMDES
2. Kelompok PMII
3. Kelompok Sacita Muda
4. Kelompok JBM (Jaringan Buruh Migran)
5. Kelompok Umum (terdiri dari peserta dengan minat yang beragam)


Pada saat visioning, setiap kelompok diharapkan menggambar harapan mereka dalam 5 tahun ke depan tentang organisasi mereka serta bagaimana keadaan masyarakat yang dipengaruhi oleh gerakan organisasi mereka.






Membuat indikator dan BOT

Setelah peserta membuat visi mereka dalam 5 tahun ke depan, maka peserta belajar merumuskan indikator. Indikator adalah suatu peristiwa atau tindakan yang dapat terukur, dan merupakan bagian dari perwujudan visi yang telah digambarkan dalam sesi sebelumnya. Indikator dapat dibuat sebanyak-banyaknya sesuai keadaan yang dialami oleh tiap-tiap kelompok. Setelah indikator dibuat, setiap kelompok belajar membuat hubungan sebab akibat antara satu indikator dengan indikator lainnya, yang disebut sebagai causal loop diagram (CLD). Hubungan sebab akibat ini diberi tanda panah. Anak panah yang keluar dari suatu indikator artinya indikator tersebut mempengaruhi indikator lainnya.


Permainan Leverage Points

Setelah CLD setiap kelompok dibuat, peserta belajar tentang leverage point. Leverage Points adalah indikator-indikator di dalam sistem yang apabila diintervensi, akan cukup besar mempengaruhi indikator-indikator lainnya. Hal ini ditandai dengan adanya loop (kumpulan indikator yang membentuk hubungan sebab akibat melingkar) serta jumlah panah keluar terbanyak dari indikator tersebut.

Menjelang akhir pelatihan, peserta belajar tentang cara menyusun strategi intervensi sistem yang dibawakan oleh Deta.

Sesi ini kemudian diakhiri dengan ungkapan kesan-kesan yang dialami peserta selama pelatihan.