[LIPUTAN] Klub Cara Berpikir Sistem 28 April 2018

Sabtu 28 April 2018, alumni pelatihan Cara Berpikir Sistem berkumpul lagi di Rumah KAIl. Kali ini kegiatannya adalah menonton film dokumenter berjudul "Trashed". Film ini menceritakan tentang sampah yang dihasilkan oleh manusia saat ini telah membebani bumi dengan sangat berat. Film tentang bumi dan lingkungan sengaja dipilih karena pada bulan April bertepatan dengan perayaan Hari Bumi sedunia.

Film "Trashed" menjelaskan secara komprehensif permasalahan sampah dihadapi oleh dunia. Mulai dari kondisi sampah yang tersebar di berbagai daerah yang tidak tertata, jumlah sampah yang semakin lama semakin menumpuk, berbagai macam mekanisme pengelolaan sampah, hingga bahaya zat-zat yang terkandung dari sampah plastik.



Terdapat tujuh peserta yang hadir, yaitu Usie Fauzia, Debby Josephine, Fransiska Damarratri, Didit Indriati, Fajar Arif, Kukuh Samudra, dan Navita Astuti. Melalui film ini, peserta dituntut untuk memahami fenomena sebagai seorang pemikir sistem. Di akhir sesi, peserta diminta untuk berbagi sistem apa saja yang ada di dalam film.

Salah satu sistem yang ditangkap oleh salah satu peserta adalah sampah plastik yang membentuk sistem terbuka. Pada mula manusia menghasilkan sampah organik yang dapat diurai dan menyatu dengan tanah untuk selanjutnya diserap oleh tanaman kembali. Proses ini membentuk sistem tertutup (siklus). Namun, sampah sekarang seperti plastik, kenyataanya tidak bisa diuraikan oleh tanah sehingga jumlahnya menumpuk. Untuk mengatasi jenis sampah ini, upaya yang intervensi/usaha intensif manusia terus diperlukan.



Topik sesi berbagi meluas. Para peserta bercerita tentang suka dalam mengintervensi problem plastik di sekitar mereka. Uniknya beberapa peserta memiliki pengalaman yang kurang lebih sama. Beberapa orang terdekat, baik teman atau keluarga, mula-mula resistan secara 'halus'. Sebagai contoh ketika Usie memperingatkan keluarganya untuk membuang sampah pada tempatnya seusai camping keluarga. Label--yang lebih pas disebut sindiran--bahwa Usie merupakan "pecinta alam" langsung disematkan.

"Seringkali kita perlu mengingatkan dengan apa yang dekat dengan mereka. Waktu itu saya menggunakan argumen menyangkut agama, bahwa agama mengajarkan kebersihan.", jelas Usie. Baru setelah itu menurut Usie, keluarganya mau untuk bersama-sama memungut dan membuang sampah camping.

Cerita hampir sama juga dialami baik oleh Debby dan Didit. Pilihan untuk mengurangi sampah plastik, seringkali ditentang oleh orang terdekat karena dianggap terlalu ribet atau tidak praktis. Namun, dengan penjelasan secara perlahan, sabar, dan konsisten, beberapa orang terdekat akhirnya mau memahami.

Klub CBS adalah ruang bagi para alumni pelatihan cara berpikir sistem untuk berkumpul, berdiskusi, dan belajar lebih jauh mengenai cara berpikir sistem. Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dimulai dari yang paling ‘pokok’ dan sederhana, yaitu makanan. Konsumsi kegiatan kami usahakan berasal dari gotong royong peserta. Pada hari itu, terkumpul beberapa konsumsi antara lain:



  1. Buah nanas dari Fajar Arif
  2. Biskuit dari Usie Fauzia
  3. Roti dari Kukuh Samudra, Fransiska M. Damarratri
  4. Saus mangga dari Navita Astuti
  5. Jamu kunyit asam dari Rumah KAIL








[LIPUTAN] Pertemuan Jaringan Aktivis Lintas Bidang Garap 22 April 2018


Pada Hari Bumi tahun 2018 ini, KAIL merayakannya dengan menyelenggarakan pertemuan para aktivis dari bidang garap yang berbeda-beda. Kegiatan ini diberi nama Pertemuan JALA (Jaringan Aktivis Lintas Bidang Garap) dan diadakan di Rumah KAIL. Pada pertemuan tersebut sembilan orang aktivis berkumpul untuk saling berbagi cerita tentang bagaimana mereka memenuhi kebutuhan
pangan yang sehat dan ramah lingkungan.

Tema ini diambil karena pada bulan April, majalah Proaktif Online kembali terbit dengan mengangkat tema “Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Pangan yang Sehat dan Ramah Lingkungan”. 

Dalam kegiatan ini para peserta diminta untuk membawa contoh makanan sehat yang dibuat sendiri yang akan digunakan sebagai lauk untuk makan siang bersama. Para peserta akan saling berbagi makanan sehat tersebut. Beragam makanan dibawa oleh para peserta, beberapa di antaranya: Debby Josephine (Debby) membawa salad yang terinspirasi dari menu Thai Beef Salad. Debby mengganti daging sapi dengan campuran jamur tiram tumbuk dan telur yang diolah dengan sedikit minyak. Olahan jamur tiram dan telur disajikan bersama sayuran lainnya seperti kemangi dan tauge. Menu yang dibawa Debby merupakan menu alternatif untuk mengganti daging sapi dalam menu makanan vegetarian.

 
Peserta dan menu makanan sehat yang dibawa masing-masing


Fransiska Damarratri (Siska) membawa tumis tempe dan sayuran yang disiram dengan saus alpukat bumbu kari. Menu saus alpukat ini merupakan alternatif pengolahan alpukat yang tidak biasa dilakukan sehari-hari di Indonesia. Navita K. Astuti (Vita) membawa aneka sayuran segar dengan sambal cabe dan bawang putih. Baginya memakan sayuran segar adalah tantangan tersendiri. Namun, dengan pertolongan sambal cabe dan bawang putih, ia dapat memakan sayuran segar dengan nikmat. Any Sulistyowati (Any) membawa masakan tempe kukus. Mengukus makanan adalah cara yang sehat, karena makanan tidak dipanaskan dengan panas yang berlebih, sehingga kandungan gizi pada makanan tetap terjaga. Selain itu, dengan mengukus makanan, tidak ada penambahan bahan lain yang merugikan tubuh, seperti minyak goreng atau tepung terigu. Mengukus makanan bisa dilakukan dengan menumpangkan bahan-bahan makanan di atas beras yang sedang ditanak (magic com), sehingga lebih hemat energi. Stefie Hendric (Stefie) membawa oleh-oleh ikan asap dari Lombok. Pengolahan ikan asap ini merupakan salah satu cara mengolah makan yang sehat karena ikan tersebut menjadi matang tanpa pemanasan tinggi, yaitu hanya dengan cara diasapkan.

Peserta dan menu makanan sehat yang dibawa masing-masing

Kegiatan berlangsung sejak jam 9 pagi dan selesai pada pukul 4 sore. Acara diawali dengan mendaftar ulang dan pemotretan makanan yang dibawa, dilanjutkan dengan dengan pembukaan dan perkenalan singkat. Setelah itu peserta diajak untuk saling berbagi cerita tentang makanan yang dibawanya, suka duka mendapatkan pangan yang sehat dan ramah lingkungan dan strategi-strategi yang telah dijalankan selama ini dipandu oleh Debby Josephine. Setelah itu, Debby mengundang Navita Kristi Astuti, penanggung jawab Proaktif Online untuk menceritakan tentang Proaktif Online, khususnya edisi yang terbit pada bulan April ini. Vita juga mengundang para relawan kontributor untuk menerima hadiah dari Proaktif.

Proaktif Online adalah majalah terbitan KAIL yang hadir sejak tahun Oktober 2003 dan sejak tahun 2012 majalah ini mulai diterbitkan dalam bentuk online. Sebanyak 55 relawan penulis berkontribusi untuk menuliskan artikel-artikel dalam edisi ini. Untuk melihat lebih lengkap isi Proaktif Online edisi ini, silakan masuk ke link berikut: www.proaktif-online.blogspot.co.id atau www.issuu.com/kail.bandung.

Setelah itu, tibalah acara yang ditunggu-tunggu, yaitu makan siang. Para peserta menyantap bersama makanan yang dibawa, sekaligus menikmati sajian menu sehat dari Rumah KAIL yang merupakan andalan hasil kebun KAIL, yaitu singkong rebus, kacang roay dan perkedel talas.
Berbagai komentar dilemparkan ketika mencicipi beragam makanan yang dibawa oleh para peserta.

“Ternyata alpukat bisa diolah dengan cara seperti ini.”

“Ikan asap sungguh lezat, meskipun pengolahan hanya dengan cara diasapkan, tanpa tambahan bumbu apapun.” 

“Semua rasa makanan ini meledak di lidah.”

Suasana keakraban dan kebersamaan kental terasa saat makan bersama. Inilah wujud rasa syukur atas pemberian bumi berupa bahan makanan yang setelah diolah mampu menghadirkan berbagai rasa pada indera pencecap semua peserta.

Setelah makan siang, Kukuh Samudra (Kukuh) mengajak peserta untuk masuk ke kegiatan santai yang ditemani dengan suguhan aneka jamu, antara lain: jamu beras kencur, kunyit asam, dan jahe kencur jeruk nipis serta kombucha. Aneka minuman ini dipilih karena berkhasiat untuk kesehatan tubuh, antara lain, meningkatkan daya tahan tubuh serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Setelah bersantai-santai sambil menikmati minuman sehat, Debby mengajak peserta untuk beryoga bersama, khususnya gerakan stretching (peregangan) dan pose corpse yoga (berbaring seperti mayat). Tujuan dari gerakan ini adalah bersyukur atas pemberian alam kepada manusia, dan pada saat yang sama menyerahkan seluruh diri dan upaya kita hari ini ke hadirat semesta. Kegiatan ditutup dengan berbagi kesan akan kegiatan ini.

Foto bersama

Terima kasih kepada para relawan yang telah mendukung kegiatan kali ini, Fikri dan Umbu. Semoga kegiatan ini membawa inspirasi bagi para peserta dan bermanfaat untuk menjadi bekal di kehidupan sehari-hari. Sampai jumpa di JALA selanjutnya.

Menu makanan sehat yang diolah dari hasil panen Kebun KAIL dan Agrapana Soreang


Beragam makanan sehat yang dibawa oleh para peserta 

[INFO KEGIATAN] Jaringan Aktivis Lintas Bidang Garap - 22 April 2018



Memperingati Hari Bumi dan merayakan peluncuran majalah Pro:aktif Online, KAIL mengundang rekan-rekan menghadiri:

JARINGAN AKTIVIS LINTAS BIDANG GARAP (JALA)

Minggu, 22 April 2018
08:30 - 15:00 WIB


di Rumah KAIL
Kp. Cigarugak, Desa Girimekar, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
(bit.ly/rumahkail)


Kontribusi: Potluck!
Bawalah lauk makan siang sehat dan ramah lingkungan untuk diri sendiri dan beberapa lainnya. Siapkan cerita di balik makanan tersebut untuk dibagikan ke semua!

Konfirmasi kehadiran di:
bit.ly/JALA1804

Informasi lebih lanjut:
0813-9429-0336 (WA/SMS)


Tiada kesan tanpa kehadiranmu, mari berbagi di JALA.

#kailbandung #JALAKAIL #bandung

[LIPUTAN] Pelatihan Cara Berpikir Sistem 8 April 2018

Pelatihan Cara Berpikir Sistem (CBS) angkatan ke-34 diadakan pada tanggal 8 April 2018 di Rumah KAIL. Jumlah peserta kali ini sebanyak 23 orang. Pelatihan ini didukung oleh 3 orang trainer, yaitu Fransiska Damarratri (Siska), Deta Ratna Kristanti (Deta), Debby Josephine (Debby), dan Kukuh Samudra (Kukuh). dan ada 6 orang mentor, yaitu Siska, Debby, Deta, Navita Astuti (Vita), Fikri Amri (Fikri), dan Jenal Mustofa (Jenal), serta satu relawan notulen (Linda) dan satu relawan dokumentasi foto (Tini M. Tapran).

Pelatihan CBS ini diawali dengan Sesi Perkenalan antara peserta, mentor dan trainer yang dilaksanakan di kebun KAIL, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan KAIL dan kegiatan-kegiatan KAIL yang dibawakan oleh Kukuh Samudra.


Perkenalan dan Pengantar tentang KAIL oleh Kukuh Samudra

Sesi Perkenalan CBS dibawakan oleh Fransiska Damarratri, mengenai empat kebijaksanaan dalam Cara Berpikir Sistem, yaitu : (1) Melihat realita apa adanya, (2) Fokus pada keseluruhan, (3) Solusi jangka panjang, (4) Mengenali konsekuensi yang tidak direncanakan (unintended consequences).
Beberapa pertanyaan menarik dilontarkan oleh peserta, terkait : “Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita sudah melihat secara keseluruhan atau belum? Bagaimana keseluruhan didefinisikan?” Trainer menjawab, “Model atau sistem yang kita lihat, pada dasarnya tidak akan pernah mencapai fase ‘lengkap’. Yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki model atau cara pandang kita sehingga lebih lengkap dalam memandang realitas. Yang perlu kita lakukan adalah rendah hati mengakui limitasi kita.” Trainer juga menambahkan, “Oleh karena itu, untuk mendapatkan model yang lengkap, diharapkan setiap orang dapat saling berjejaring dan bekerjasama.”


Pengantar Cara Berpikir Sistem dibawakan oleh Fransiska Damarratri

Sesudah sesi Perkenalan CBS, Debby membawakan Sesi Visioning atau Menggambar Visi. Dua puluh tiga peserta selanjutnya dibagi dalam beberapa kelompok. Pembagian kelompok dimaksudkan agar proses belajar dapat berlangsung secara efektif.
Setelah itu, peserta diminta berdiskusi dan menyepakati sebuah kasus. Dari kasus tadi lantas digambar visi kolektif. Sesi ini dimaksudkan untuk memudahkan peserta bekerja di sesi selanjutnya.



Sesi Visioning dan Menggambar Visi

Setelah proses menggambar visi, peserta berlatih merumuskan indikator yang menjadi turunan visi di dalam kelompok. Untuk memastikan setiap peserta paham, masing-masing peserta di dalam kelompok membuat tiga buah indikator lengkap dengan grafik behaviour over time (BoT)-nya.


Merumuskan indikator dan membuat Behavior Over Time (BOT)

Setelah lancar membuat indikator dan BoT, peserta melakukan permainan merangkai kata yang merupakan simulasi penalaran hubungan sebab akibat.
Kemudian, peserta bermain games tentang segitiga idola sebagai pengantar pemahaman kepada istilah leverage points. Kemudian dilanjutkan dengan permainan living loops yang menggambarkan tipe-tipe sistem antara lain : (1) Sistem Terbuka dan (2) Sistem Tertutup, yang terdiri dari reinforcing loop dan balancing loop.

Permainan untuk mengenali tentang sistem terbuka dan tertutup

Setelah permainan, peserta melanjutkan memperluas CLD, berlatih menemukan loop dari CLD yang telah diperluas, hingga menentukan rencana kegiatan strategis dari loop yang ditemukan.



Pelatihan CBS hari ini diakhiri dengan sharing dari setiap peserta maupun mentor dan trainer menyebutkan satu kata yang mewakili keseluruhan hari itu menurut masing-masing.