Cara Berpikir Sistem Angkatan XXII

Pada tanggal 16 November 2014 yang lalu, KAIL menyelenggarakan pelatihan Cara Berpikir Sistem angkatan XXII di Rumah KAIL. Pelatihan ini diikuti oleh 16 orang peserta, empat orang di antaranya adalah staff KAIL dan sisanya dari berbagai organisasi, kampus dan perorangan di Bandung dan Jakarta.
Dalam pelatihan ini para peserta mendapatkan materi tentang Pentingnya Cara Berpikir Sistem dan berbagai metodologi serta tools yang digunakan dalam Cara Berpikir Sistem, yaitu: Behaviour Over Time Diagram (BOT), Causal Loop Diagram (CLD) dan Leverage Points. Peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktekkan tools tersebut untuk isu-isu yang menjadi keprihatinan mereka di dalam kelompok.

Secara umum proses pelatihan berjalan lancar. Para peserta aktif bertanya dan berdiskusi baik di dalam kelompok maupun pleno. Semua peserta bersemangat mengikuti pelatihan ini.


Selain belajar di dalam kelas, para peserta juga diajak untuk memahami Cara Berpikir Sistem lewat berbagai permainan dan simulasi. Lewat pembelajaran interaktif ini diharapkan peserta dapat memahami kompleksitas permasalahan dengan lebih baik.













Pelatihan ini berlangsung selama satu hari dan dibawakan oleh Any Sulistyowati dan kawan relawan-relawan fasilitator kelompok, yaitu Anilawati Nurwakhidin dari YPBB, Alfred Virad Abidondifu dari Buku untuk Papua dan Teten Avianto dari System Dynamic House, Bandung.




[INFO KEGIATAN] Hari Belajar KAIL: Lokakarya MANAJEMEN KEUANGAN PRIBADI.


Pemasukan sedikit, tapi pengeluaran sangat besar. Sering hal ini kita temui dalam keseharian. Uang tidak pernah cukup dan habis tanpa tujuan yang jelas. Atau saat membeli sesuatu, kita belum bisa membedakan mana yang benar-benar menjadi kebutuhan kita atau hanya sekedar keinginan?

Untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, uang bukan segalanya dan uang bukan tuan kita.
Kita bisa menyiasati pengeluaran sehari-hari dengan cara yang lebih efektif, dengan tidak 100% tergantung pada uang. Ada banyak strategi dan alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada uang.


Ikuti Lokakarya MANAJEMEN KEUANGAN PRIBADI.
Lokakarya ini bisa digunakan untuk mengatur keuangan pribadi ataupun rumah tangga.
 

Dalam lokakarya ini, anda akan mendapatkan :
1. Prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan yang efektif.
2. Praktek analisis pengelolaan keuangan kita selama ini.
3. Tips merencanakan pengelolaan keuangan yang lebih baik


Catat waktunya :
Minggu, 30 November 2014 I jam 10.00-12.00 WIB
Di Rumah Kail, Kp. Cigarukgak, Desa Giri Mekar, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung (Cijambe Atas, Ujung Berung)


Silakan daftar dengan format :
(nama)_MKP_(No. HP), kirim ke 082127253087, 085794904686 atau kail.pelatihan@gmail.com


Informasi & pendaftaran :
Cp. Melly Amalia 0821 2725 3087,0857 9490 4686
kail.pelatihan@gmail.com / kail-bandung.blogspot.com
FB: Kuncup Padang Ilalang 
Twitter: @kail_bandung

Kegiatan ini tidak berbayar alias gratis.
Terbatas hanya untuk 20 orang saja. Jadi buruan daftar!

[INFO KEGIATAN] Hari Belajar Anak KAIL: Berkreasi dengan Kertas Kokoru dan Donasi Kapsul


Berkreasi dengan kertas Kokoru dan Donasi Kapsul (Dongeng diiringi musik tradisi Kacapi Suling) bersama Kak Asep Suhendar S dari Rumah Pelangi.

Minggu, 30 November 2014 I jam 10.00-12.00 WIB
Lokasi : Rumah Kail, Kp. CIgarukgak, Desa Giri Mekar, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung.

Kontribusi : Rp 5.000/anak. Mohon membawa gunting yaa.

Informasi & pendaftaran:


HP. 0821 2725 3087,0857 9490 4686

kail.pelatihan@gmail.com

FB: Kuncup Padang Ilalang 
Twitter: @kail_bandung


Mari bergabung!

HARI BELAJAR KAIL: Membuat peralatan rumah dengan memanfaatkan barang bekas

Sering di rumah kita menemukan banyak barang-barang kecil dan printilan yang sudah tidak terpakai. Kalau pun disimpan, kadang kita bingung akan digunakan sebagai apa atau untuk apa. Akhirnya barang-barang tersebut hanya ditampung di wadah tempat sampah. Padahal barang-barang tersebut masih bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat  seperti kemoceng dari tali rapia bekas, cempal dari kain perca, dsb.

Pada tanggal 26 Oktober 2014 pada Hari Belajar Kail mengadakan workshop membuat peralatan rumah dengan memanfaatkan barang bekas . Acara dimulai pukul 10.00-12.00 di Rumah Kail, Kp. Cigarukgak, Desa Giri Mekar, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung dan dipandu oleh Ibu Ella Kamila, salah seorang relawan Kail. Ibu Ella terbiasa membuat keset, cempal (pengangkat panci), serbet, dan lain-lain sendiri menggunakan kain perca. Ia berpikir, sayang sekali kalau kain perca yang ada langsung dibuang ke tempat sampah. Akhirnya dia membuat beberapa karya dan digunakan sendiri di rumah. Untuk itu Ibu Ella ingin berbagi pengalamannya di Hari Belajar Kail.


Hari Belajar Kail ini diikuti oleh beberapa orang peserta dari warga sekitar Rumah Kail dan dari luar daerah Cigarukgak. Dari beberapa contoh produk yang ada, peserta mencoba membuat cempal dan serbet gantung menggunakan kain perca. Ternyata tidak terlalu sulit membuatnya. Cukup memadukan warna kain perca yang akan digunakan, lalu dianyam sesuai dengan bentuk dan keinginan. Antusias peserta cukup senang, karena mereka jadi tahu cara membuat cempal. Setelah membuat cempal, masing-masing peserta bisa membawa hasil karyanya.

Berkarya dengan Benang Wol dan Mendengarkan Dongeng

“Rumah berwarna putih itupun menandakan bagaimana kekuatan gelap telah dikalahkan oleh kebaikan, dan warga diminta bantuan untuk mewarnai setiap jengkal dari sisi rumah putih tersebut.Kalimat inilah yang diungkapkan Teh Kenny Dewi pada pagi hari itu. Selanjutnya Teh Kenny meminta bantuan anak-anak untuk mewarnai rumah-rumahan berwarna putih dengan cat air yang ada di meja di samping rumah-rumahan tersebut.

Kegiatan hari belajar KAIL pada hari Minggu, 26 Oktober 2014 itu memang dimulai dengan hangat oleh Teh Kenny. Teh Kenny menceritakan sebuah dongeng yang sungguh menarik. Dongeng itu berisi cerita yang mengajarkan kepada kita bagaimana hidup bergotong-royong, tolongmenolong,  selalu bersabar, serta rajin berbuat baik. Dongeng ini membuka kegiatan Hari Belajar Anak KAIL bulan Oktober itu.



Setelah mendengarkan dongeng dari Teh Kenny, kegiatan HBA ini berlanjut dengan membuat makhluk pompom dari benang wol. Kegiatan membentuk makhluk pompom ini dipandu oleh Kak Deta. Anak-anak diajarkan cara melilitkan benang wol tersebut di jari atau pensil/pulpen yang cukup kuat untuk membentuk pola yang diinginkan.Setelah itu, dengan hati-hati lilitan benang tersebut digunting dan kemudian dipasangi mata sehingga terbentuklah makhluk pompom yang kita inginkan.  Membuat makhluk pompom ini tidak begitu sulit, akan tetapi menuntut ketelitian untuk membentuknya.


Setelah membuat makhluk pompom, anak-anak kemudian belajar cara membuat kerajinan Ojos de Dios. Ojos de Dios (dalam bahasa Spanyol berarti God’s Eye atau Mata Tuhan) adalah sebuah kerajinan yang terbuat dari benang dan kayu, yang bermakna spiritual bagi masyarakat Meksiko.  Ojos de Dios seringkali dibuat dengan menggunakan benang warna-warni. Dua batang ranting kayu (dapat juga menggunakan pensil atau sumpit kayu) disilangkan, lalu diikat kuat menggunakan benang wol. Selanjutnya benang wol warna-warni dililitkan itu pada ranting kayu tersebut dengan pola tertentu sampai seluruh batang kayu terliliti benang wol. Seperti halnya membuat makhluk pompom, membuat kerajinan Ojos de Dios pun tak begitu sulit, tetapi membutuhkan ketelitian dan ketekunan untuk meliliti kayu yang dipasang sebagai pola dasar tadi.


Kegiatan yang diikuti oleh 25 anak-anak pagi itu berlangsung sangat seru. Peserta terdiri dari anak-anak yang sudah rutin mengikuti HBA maupun yang baru pertama kali mengikuti kegiatan HBA. Tidak ketinggalan, orang tua dan pembimbing anak-anak yang hadir pagi itu juga terlihat sangat menikmati bagaimana melilit kayu, menggunting dan menghias karya mereka masing-masing. Kegiatan pun berakhir pukul 12 siang, ditutup dengan makan snack bersama.