Pelatihan Cara Berpikir Sistem IBEKA

Oleh: Pute

Pada tanggal 24 – 25 Mei 2016, KAIL diundang oleh IBEKA untuk mengisi materi Cara Berpikir Sistem. Pelatihan dilaksanakan di Panaruban dan mengisi hari ke-28 dan ke-29 peserta di camp dan diikuti oleh 85 peserta camp yang dilaksanakan oleh IBEKA. Selama dua hari, peserta mengikuti rangkaian materi Cara Berpikir Sistem yang diberikan oleh KAIL. Materi dibawakan secara bergantian oleh staf KAIL.

Pemberian materi mengenai Perilaku Sistem BOT oleh Melly Amalia

Diskusi dengan mentor kelompok mengenai materi

Peserta membuat kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 14 – 15 orang. Di dalam kelompok, peserta diajak untuk menggambarkan visi berdasarkan studi kasus, dan dikenalkan dengan tools dalam cara berpikir sistem, seperti indikator, Behavior Over Time (BOT), Causal Loop Diagram (CLD), dan leverage points. Peserta juga diberikan materi mengenai logika sebab-akibat. Pemberian materi tidak hanya melalui presentasi oleh pemateri dan diskusi kelompok, tapi juga melalui permainan seperti segitiga idola dan living loop.

Antusiasme peserta dalam berdiskusi

Peserta menggambar visi dari studi kasus dalam satu kelompok

Indikator dan BOT dari salah satu kelompok

Permainan living loop

Semua peserta mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Banyak muncul pertanyaan-pertanyaan dari benak peserta. Selama pelatihan pun diskusi-diskusi mengenai materi ini tergaung di seluruh penjuru aula masjid tempat pelatihan dilaksanakan. Dua hari tidaklah cukup untuk mendalami cara berpikir sistem. Diharapkan peserta dapat memanfaatkan cara berpikir sistem dengan baik.


INFO KEGIATAN [HARI BELAJAR ANAK] : Si Biru Berubah Rasa


KAIL Bandung mengundang adik-adik semua untuk mengikuti Hari Belajar Anak, yang akan diadakan pada:

Hari: Minggu, 22 Mei 2016
Waktu: pukul 9-12 WIB
Lokasi : Rumah Kail, Kampung Cigarukgak, Desa Giri Mekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung (Masuk dari jalan Cijambe)
Peta lokasi : http://bit.ly/1RvPkRw

Kontribusi : Rp 20.000/anak (termasuk snack sehat)

Info & pendaftaran : Debby, 0812 2426 1972 terbuka untuk umum (anak-anak)

Membuat Produk Kebersihan Sendiri bersama Botanina

Oleh: Kukuh Samudra


Hari Minggu, 8 Mei 2016 Rumah Kail kedatangan tamu dari Botanina. Selama ini Botanina berkegiatan mengembangkan produk-produk homecare maupun skincare berbahan alami. Dibimbing oleh Botanina, hari itu staf kail beserta peserta workshop yang berasal dari berbagai latar belakang berencana membuat produk kebersihan sendiri. Peserta workshop yang hadir waktu itu ada lebih dari 10 orang. Pada saat perkenalan, mereka mengaku penasaran cara membuat produk kebersihan sendiri. Pertama-tama Kak Tina dan Kak Olva dari Botanina menjelaskan awal terbentuknya organisasi mereka. Kak Tina, sebagai pendiri, terpikir untuk membuat produk kebersihan rumah dan produk perawatan bayi saat hamil.

Menurut Kak Tina selama ini kita tidak paham proses dan bahan yang digunakan untuk membuat produk kebersihan maupun perawatan bayi yang beredar di pasaran. Padahal, produk-produk tersebut sebetulnya mengandung bahan-bahan sintetis yang memilki efek samping buruk bagi kesehatan pada jangka panjang.

Menurut Kak Tina, alam sebetulnya telah memberikan segalanya bagi kita. Kak Tina mengaku pernah menangis ketika mengoleskan minyak telon alami yang dibuat sendiri untuk anaknya. "Terima kasih alam, engkau telah melindungi anakku," begitu tutur Kak Tina.


Terdapat dua jenis produk yang dikembangkan oleh Botanina, yaitu produk kebersihan rumah tangga dan perawatan tubuh. Menurut Kak Tina, Botanina saat ini lebih fokus mengembangkan produk perawatan rumah tangga. Alasannya adalah selama ini sudah banyak organisasi lain yang mengembangkan produk perawatan tubuh. Kak Tina menambahkan, selama ini banyak dari kita mungkin lebih memerhatikan estetika tubuh dibandingkan kesehatan keluarga.

Botanina mulai mengembangkan produk-produk mereka sejak lima tahun yang lalu, tapi pemasarannya baru sekitar dua tahun yang lalu. Produk-produk yang mereka kembangkan beraneka ragam mulai dari sabun, produk kesehatan mulut, pestisida alami, hingga pewangi ruangan. Hari itu peserta workshop di Rumah Kail membuat beberapa produk kebersihan mulai dari pasta gigi, obat kumur, pembersih furnitur, dan pestisida alami Untuk membuat pasta gigi bahan yang dibutuhkan adalah garam, baking soda, coklat, charcoal (arang bubuk), madu, dan minyak kelapa. Bahan-bahan tersebut merupakan resep lengkap yang dapat disederhanakan sesuai dengan ketersediaan. Sifat material utama yang dibutuhkan sebuah pasta gigi adalah abrasif, mampu membantu proses re-mineralisasi gigi, dan berbentuk pasta agar mudah digunakan. "Efek busa pada pasta gigi sebetulnya hanya sugesti agar memiliki efek membersihkan," tutur Kak Olva.


Teman teman Botanina menambahkan seringkali kita terobsesi terhadap gigi yang sangat bersih sehingga mematikan seluruh bakteri yang ada di tubuh. Tujuan utama sebuah produk pembersih bukan mematikan seluruh bakteri, tapi menciptakan keseimbangan ekosistem mulut sehingga bakteri yang bermanfaat masih dapat hidup. Arang bubuk dan soda kue misalnya memiliki sifat abrasif, sehingga keduanya dapat saling menggantikan atau saling melengkapi. Sementara coklat dan garam dibutuhkan untuk proses remineralisasi gigi. Yang terakhir, minyak kelapa digunakan untuk melarutkan bahan-bahan sementara madu untuk membuat rasa lebih enak.

Produk selanjutnya adalah obat kumur. Bahan-bahan yang digunakan ternyata sederhana dan sering kita temui sebagai bumbu dapur seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga. Bahan-bahan tersebut kita rebus bersama-sama. Setelah dingin, tambahkan garam dan sedikit baking soda sebagai agen pembersih.

Beralih ke membuat pembersih furnitur, poin penting yang perlu diperhatikan adalah pengenalan sifat bahan dan fungsinya. Untuk membuat pembersih furnitur kaca atau besi, kita membutuhkan bahan bersifat basa. Baking soda cukup kita larutkan dengan air dan sedikit cuka. Sedangkan untuk mengusir hama dan serangga, Botanina mengenalkan produk campuran 10 essential oils. Setiap serangga atau hama memiliki ketakutan sendiri terhadap suatu flora tertentu. Sebagai contoh tikus yang takut dengan kopi, sementara nyamuk takut dengan lavender. Untuk membuat pestisida alami, kita bisa menggunakan campuran essential oils yang dilarutkan dalam air di botol semprot. Sebagai pengganti kamper, beberapa tetes pada potongan kain flannel bisa digantungkan dalam lemari. Perlu dipaham bahwa essential oils adalah ekstrak minyak tumbuhan yang diproses dengan teknik destilasi hingga memiliki kepekatan setara 50 kali lipat.


Membuat produk kebersihan sendiri ternyata cukup mudah asalkan kita mengenali sifat dan fungsi bahan yang akan kita manfaatkan serta proses pembuatan yang aman dan alami.

Ayo Buat Sendiri Produk Pembersihmu

Oleh: Tien Widiyaningrum

Seorang ibu rumah tangga mau tidak mau harus bersentuhan dengan berbagai produk pembersih setiap harinya. Mulai dari deterjen, sabun cuci piring, pasta gigi, cairan pel, dan lain sebagainya. Tapi tahukah Anda bahwa produk pembersih yang biasa kita beli di toko-toko terdekat itu tidak semuanya aman?

Produk-produk pembersih itu pada awalnya dibuat untuk memudahkan aktivitas harian. Namun banyak dari kita tidak menyadari bahanya dampak produk komersil berbasis bahan kimia, dari mulai efek jangka panjang bagi kesehatan keluarga dan pencemaran lingkungan akibat proses produksi dan limbah. Atas dasar itulah Botanina bekerjasama dengan Rumah Kail membuat workshop mengenai cara membuat produk pembersih rumah tangga dengan bahan dasar yang cukup mudah kita temui sehari-hari.

Workshop ini dilaksanakan di Rumah Kail pada hari Minggu, tanggal 8 Mei 2016. Acara dimulai sekitar pukul 10.00 hingga pukul 13.00. Workshop diikuti oleh 24 orang peserta dari berbagai daerah dan kalangan, mulai dari mahasiswa sampai ibu rumah tangga. Kali ini Olva dan Tina dari Botanina secara bergiliran menceritakan bagaimana caranya membuat pasta gigi, mouthwash, all purpose cleaner (versi cairan dan versi bubuk), pest & germ control, pembersih kayu, dan cairan pel. Tidak hanya itu, Olva dan Tina pun menjelaskan dengan rinci fungsi dari setiap bahan dasar yang digunakan dalam membuat produk-produk pembersih tersebut.


Antusias peserta cukup tinggi. Banyak dari mereka yang mengajukan berbagai pertanyaan menarik sehingga menghidupkan suasana di dalam workshop. Ada pula salah satu peserta yang anaknya sangat sensitif terhadap produk pembersih komersil sehingga dia begitu bersemangat dalam mengikuti workshop ini. Beberapa peserta workshop berharap mereka bisa mengetahui cara membuat sabun alami. Namun sayangnya karena proses pembuatan sabun cukup rumit dan panjang, Botanina tidak memberikan workshop tersebut. Mungkin di lain waktu Rumah Kail bisa punya kesempatan lagi mengadakan workshop khusus untuk membuat sabun alami bagi para peserta yang masih penasaran. Kita tunggu saja.

INFO KEGIATAN: Pelatihan Cara Berpikir Sistem

Tema : Menganalisis Persoalan Lingkungan


Melihat permasalahan lingkungan yang kompleks tidak bisa diselesaikan dengan cara berpikir yang parsial, linier dan reduksionis. Kita membutuhkan cara pandang dan cara pikir yang lebih holistik, antara lain dengan Cara Berpikir Sistem. Salah satu bentuk penerapan Cara Berpikir Sistem adalah untuk menganalisis persoalan lingkungan dan menyusun rencana strategis.

Untuk para aktivis dan pemerhati isu lingkungan serta aktivis dari berbagai lintas bidang, KAIL mengundang Anda untuk mengikuti pelatihan Cara Berpikir Sistem, yang akan dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal : Sabtu, 4 Juni l 2016
Pukul : 08.30-18.00 WIB
Lokasi: Rumah KAIL, Kampung Cigarugak, RT 02 RW 12, Desa Giri Mekar, Kecamatan Cilengkrang,Kabupaten Bandung 40169, Jawa Barat (Daerah Cijambe Atas, Ujung Berung)
Peta lokasi : http://bit.ly/23GKuqV

Biaya pelatihan:
Mahasiswa/Relawan/pekerja di sektor sosial Rp 100.000
Mahasiswa (S2/S3)/Umum/Karyawan Rp 200.000

Informasi dan pendaftaran:
Cp. Deta 0813 2119 3234 (WA/SMS), Email : deta.kail@gmail.com
Formulir pendaftaran online : http://bit.ly/1qdeVaU