‘Wah saya ga bisa menjahit, belum pernah pegang jarum jahit nih,” begitu komentar salah satu peserta SMA Van Lith saat kami mengeluarkan peralatan Arpillera. Kami tersenyum dan mencoba memberikan penjelasan di awal bahwa yang dibutuhkan untuk membuat karya sebuah Arpillera tidak sesulit yang dibayangkan.
Tepatnya tanggal 16 Juni 2012 Kail diundang oleh alumni SMA Van Lith yang berdomisili di Bandung untuk melakukan refleksi proses magang dan live in siswa SMA Van Lith, Magelang yang telah melakukan magang selama dua minggu. Uniknya, proses refleksi tersebut dituangkan dalam karya Arpillera. Selama dua minggu tersebut mereka live in di beberapa keluarga di Bandung dan magang di tempat-tempat yang menjadi ketertarikan mereka. Salah satunya Cinthya, seorang siswa yang mempunyai ketertarikan dengan dunia LSM, akhirnya memilih rumah Any Sulistyowati (pendiri dan koordinator Kail) sebagai tempat menimba ilmu.
Hari itu kami,
saya dan Selly sudah tiba di lokasi satu jam sebelum waktu yang disepakati
yaitu pukul 12.30 WIB. Ternyata teman-teman dari Van Lith sedang melakukan
kunjungan ke Museum Geologi. Sambil menunggu kedatangan peserta, kami
menyiapkan segala perlengkapan Arpillera dan menempel beberapa karya di
dinding. Pukul 2 siang lokakarya Arpillera dimulai dengan sesi perkenalan melalui
permainan, dan menengok kembali perjalanan magang peserta di beberapa tempat. Mendengar
hal-hal menarik yang mereka dapatkan selama magang. Setelah itu Selly
mengenalkan apa itu Arpillera, sejarah munculnya Arpillera, digunakan untuk
apa, peralatan apa saja yang dibutuhkan dan tips membuat Arpillera. Yang
dilakukan selanjutnya adalah praktek membuat Arpillera yang disesuaikan dengan
refleksi magang masing-masing. Meskipun ada kendala dalam menggunakan jarum dan
membuat tusuk feston, tapi semangat peserta tidak tergoyahkan, termasuk siswa
laki-laki. Waktu dua jam ternyata tidak cukup untuk menyelesaikan secara tuntas
hasil karya peserta. Sebagai penutup sesi, peserta menceritakan Arpillera
masing-masing.
Cukup
menyenangkan berkumpul dan canda tawa dengan teman-teman dari SMA Van Lith.
Acara diakhiri dengan foto bersama dan ucapan terima kasih dengan iringan
yel-yel ala Van Lith. Terima kasih teman-teman atas kebersamaannya.
(Melly)