Sabtu
13 juli 2013 saya menjadi relawan di pelatihan KAIL bertempat jalan Sidomulyo No.21.
Pagi itu udara kota Bandung
yang cukup cerah dan sejuk. Saya berangkat dari kost Arya Jodipati dan diantar ke lokasi
pelatihan dengan motor.
Tiba di tempat pelatihan baru ada mbak Melly Amalia dan David Ardes Setiady sedang mempersiapkan untuk pelatihan.
Saya pun ikut membantu mereka lalu saya di-briefing oleh Melly untuk menjadi relawan pendaftaran dan meliput kegiatan.
Pesertanya
mulai berdatangan pukul 08.30. lalu mulai registrasi dan administrasi. Pesertanya ada 17 orang dari berbagai
instansi,komunitas, pribadi, maupun mahasiswa dan mahasiswi. Di tempat
registrasi juga ada majalah dan buku terbitan
KAIL.
Tepat
pukul 09.00 mengawali dengan ice breaking dulu setelah itu pelatihan Cara Berpikir Sistem mulai, Melly
meminta para peserta
untuk menuliskan harapan dan
kekhawatiran di pelatihan ini. Dari keseluruhan harapan dan kekhawatiran
peserta yang saya tangkap yaitu harapannya
dapat pencerahan, dapat teman baru, menambah ilmu, menambah pengalaman, bisa
mengaplikasikan ilmu di organisasi maupun pribadi. Kekhawatirannya tidak bisa
mengaplikasikan ilmunya di organisasi maupun pribadi.
Setelah
itu dilanjutkan
dengan pengenalan dari fasilitator, staf KAIL, dan relawan KAIL. Dimulai dari Anilawati Nurwakhidin, Perswina Allaili sebagai fasilitator, lalu saya
memperkenalkan diri sebagai relawan liputan dan registrasi, dan yang terakhir
dari staf KAIL Selly Agustina
sebagai notulen, Melly sebagai koordinator acara, dan David sebagai fasilitator utama.
.
Setelah
perkenalan dilanjutkan dengan pengantar tentang
KAIL oleh Melly. KAIL kepanjangan dari Kuncup Padang Ilalang adalah organisasi
nirlaba untuk peningkatan kapasitas individu dan organisasi untuk proses
perubahan sosial.
Kemudian
dilanjutkan
ke sesi pengantar Cara Berpikir Sistem (CBS) yang disampaikan oleh David. Cara
Berpikir Sistem (CBS) adalah kemampuan untuk memahami dan mempengaruhi sistem
kompleks. Cara Berpikir Sistem dapat membantu permasalahan secara menyeluruh.
Lalu David memperlihatkan sebuah gambar tentang 5 orang buta yang berusaha mendeskripsikan gajah. Orang yang pertama
memegang ekor gajah, orang kedua memegang badan gajah, orang ketiga memegang
belalainya, orang keempat memegang kakinya, orang kelima memegang kotorannya. Apakah yang mereka deskripsikan
itu gajah? Yah memang tapi itu bagian-bagian gajah. Nah di sini kita perlu untuk melihat secara keseluruhan, kalau tidak, ini akan menjadi debat kusir.
David
memperlihatkan gambar berikutnya ada orang yang diam di antara tiang persegi yang disusun melingkar.
Apabila tiang yang sebelah kanannya didorong apa yang terjadi? Orang tersebut
akan tertimpa oleh tiang yang sebelah kirinya. Dari gambar tersebut menjelaskan
kalau mencari solusi itu bukan melihat dari jangka pendeknya saja tapi juga
melihat jangka panjangnya.
Dari
penjelasan gambar-gambar tersebut
kita analogikan kepada
kemampuan CBS yaitu fokus pada keseluruhan, melihat realitas, menghindari
penyelesaian masalah yang
menguntungkan dalam jangka pendek tetapi merugikan dalam jangka panjang. Itulah
dari penjelasan dari pengantar Cara Berpikir Sistem.
Sesi
selanjutnya tentang visi. Para peserta menuliskan atau menggambar visinya, ada
yang berkelompok dan ada juga yang personal. Setelah menulis visinya kemudian
diturunkan menjadi indikator yang netral. Contohnya misalkan visinya mewujudkan
anak didik yang kreatif, indikatornya tingkat kreativitas anak. Itu indikator yang netral,
tidak meningkat maupun menurun. Setelah menulis indikator-indikator kemudian
membuat Behaviour
Over time Diagram (BOT). misalkan indikatornya tingkat kreativitas anak.
Kemudian David memberikan soal pernyataan dan para peserta
menyusunnya dengan pernyataan sebab akibat. Setelah memberikan beberapa soal
pernyataan itu lalu melanjutkan ke Causal Loop Diagram (CLD) ini dapat melihat
secara holistik
struktur sistem.
Selama beristirahat para peserta ada
yang lagi ngobrol-ngobrol dengan teman barunya, ada yang tiduran, ada yang
melanjutkan indikator-indikatornya.
Tepat jam 14.00 para peserta
berdiskusi membuat CLD dari indikator yang telah dibuat. Selama proses membuat
indikator, BOT, dan CLD para peserta didampingi oleh fasilitator.
Sebelum melanjutkan proses CLD Melly
melakukan ice breaking Idola di halaman kantor YPBB. Para peserta berdiri membuat
lingkaran, Melly menjelaskan aturan mainnya. Para peserta memilih salah satu
idola dari teman-teman yang ada di lingkaran. Kedua para peserta memilih salah
satu peserta yang memakai rok. Jadi para peserta harus mengikuti kedua idolanya
kemanapun pergi. Jarak antara keduanya harus sama. setelah semuanya mendapatkan
idolanya dan mengikuti
ke manapun perginya. Kemudian David
menuliskan para peserta dan panah idolanya. Permainan ini analogi dari CLD.
Lalu dilanjutkan dengan permainan “Living Loop”, para peserta membuat lingkaran
kemudian tangan kanan dikepal dan diangkat membentuk 90o ke depan.
Tangan kiri menumpang di tangan kanan teman sebelahnya dan dilemaskan bebannya.
Permainannya begini, misal david memberikan suatu benda kepada salah satu
peserta disebelah kirinya. Kemudian David akan menurunkan beberapa kali peserta
yang berada di sebelah kanannya dan yang lainnya bakal mengikuti gerakan
peserta yang David
turunkan tangannya sampai benda itu menyentuh lantai. Kemudian David akan
memberikan tanda O kepada salah satu peserta dan gerakannya akan sebaliknya.
Misal bila pada peserta pertama tangan kanannya turun dan tepat pada peserta
yang mendapatkan tanda O tangan kanannya naik. Permainan ini juga menganalogikan cara
kerja loop pada CLD. Dari kedua permainan itu banyak
terjadi kelucuan-kelucuan dari para peserta.
Setelah itu para peserta melanjutkan
proses Cara Berpikir Sistemnya. Dan di akhir
kegiatan para peserta foto bersama.
Alhamdulillah
dari pelatihan ini saya
mandapatkan ilmu, mendapatkan teman, harapan saya juga sama seperti teman-teman
yang mengikuti pelatihan Cara Berpikir Sistem ini. Saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada KAIL yang telah mengundang saya untuk menjadi
relawan di Pelatihan ini.
(Asep S)