Pengalaman
hidup sehari-hari, terkadang berlalu seolah biasa saja. Namun ketika pengalaman
tersebut ditangkap menjadi sebuah tulisan dan dibagikan kepada banyak orang,
tak terduga betapa tulisan tersebut bisa menjadi “penyelamat” bagi hidup orang
lain.
Pengalaman.
Ada pepatah yang mengatakan “Pengalaman adalah guru terbaik”, maksud yang
hendak disampaikan adalah bahwa pengalaman hidup tersebut mengandung pelajaran
terbaik untuk hidup kita ke depannya. Kesalahan yang kita lakukan, memang
terasa buruk pada saat itu, namun ketika kita mampu menangkap maksud baik dari
kesalahan tersebut, kita akan tahu bagaimana menghadapi situasi yang sama di
depannya.
KAIL
mengadakan Pelatihan Menulis untuk Perubahan dengan tema “Mari Berbagi
Inspirasi Melalui Tulisan!” karena melihat betapa pengalaman hidup kita dapat
membantu hidup orang lain. Buku-buku otobiografi tentang kehidupan seorang
tokoh selalu laku terjual, bukan hanya karena sosok tokoh tersebut, namun
pengalaman hidupnya yang juga kaya dengan pembelajaran.
Terlebih di
saat ini, di mana media menulis dapat dibagikan ke ruang publik, entah melalui
blog ataupun Facebook. Pengalaman sehari-hari dapat menjadi bahan tulisan yang
dibagikan kepada publik, bahkan pengalaman yang sederhana seperti mengamati aktivitas
di sekitar rumah dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan
pengamatan di sekitar rumahnya.
Berbagi
pengalaman, berbagi tulisan, berbagi inspirasi. Itulah yang hendak didorong
melalui pelatihan menulis kali ini.
Tim
fasilitator KAIL yang memandu proses pelatihan beranggotakan : Melly Amalia,
David Ardes Setiady, Selly Agustina, dan Navita Astuti.
Pelatihan ini diikuti
oleh rekan-rekan dari GSSI, Walhi, dan juga ada yang datang jauh-jauh dari
Jakarta. Kegiatan berlangsung di Urban Center YPBB pada tanggal 24 Agustus,
dibuka pada pukul 9.00 dan ditutup pada pukul 16.00 dengan foto bersama.