[LIPUTAN] Pertemuan Jaringan Aktivis Lintas Bidang Garap 22 April 2018


Pada Hari Bumi tahun 2018 ini, KAIL merayakannya dengan menyelenggarakan pertemuan para aktivis dari bidang garap yang berbeda-beda. Kegiatan ini diberi nama Pertemuan JALA (Jaringan Aktivis Lintas Bidang Garap) dan diadakan di Rumah KAIL. Pada pertemuan tersebut sembilan orang aktivis berkumpul untuk saling berbagi cerita tentang bagaimana mereka memenuhi kebutuhan
pangan yang sehat dan ramah lingkungan.

Tema ini diambil karena pada bulan April, majalah Proaktif Online kembali terbit dengan mengangkat tema “Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Pangan yang Sehat dan Ramah Lingkungan”. 

Dalam kegiatan ini para peserta diminta untuk membawa contoh makanan sehat yang dibuat sendiri yang akan digunakan sebagai lauk untuk makan siang bersama. Para peserta akan saling berbagi makanan sehat tersebut. Beragam makanan dibawa oleh para peserta, beberapa di antaranya: Debby Josephine (Debby) membawa salad yang terinspirasi dari menu Thai Beef Salad. Debby mengganti daging sapi dengan campuran jamur tiram tumbuk dan telur yang diolah dengan sedikit minyak. Olahan jamur tiram dan telur disajikan bersama sayuran lainnya seperti kemangi dan tauge. Menu yang dibawa Debby merupakan menu alternatif untuk mengganti daging sapi dalam menu makanan vegetarian.

 
Peserta dan menu makanan sehat yang dibawa masing-masing


Fransiska Damarratri (Siska) membawa tumis tempe dan sayuran yang disiram dengan saus alpukat bumbu kari. Menu saus alpukat ini merupakan alternatif pengolahan alpukat yang tidak biasa dilakukan sehari-hari di Indonesia. Navita K. Astuti (Vita) membawa aneka sayuran segar dengan sambal cabe dan bawang putih. Baginya memakan sayuran segar adalah tantangan tersendiri. Namun, dengan pertolongan sambal cabe dan bawang putih, ia dapat memakan sayuran segar dengan nikmat. Any Sulistyowati (Any) membawa masakan tempe kukus. Mengukus makanan adalah cara yang sehat, karena makanan tidak dipanaskan dengan panas yang berlebih, sehingga kandungan gizi pada makanan tetap terjaga. Selain itu, dengan mengukus makanan, tidak ada penambahan bahan lain yang merugikan tubuh, seperti minyak goreng atau tepung terigu. Mengukus makanan bisa dilakukan dengan menumpangkan bahan-bahan makanan di atas beras yang sedang ditanak (magic com), sehingga lebih hemat energi. Stefie Hendric (Stefie) membawa oleh-oleh ikan asap dari Lombok. Pengolahan ikan asap ini merupakan salah satu cara mengolah makan yang sehat karena ikan tersebut menjadi matang tanpa pemanasan tinggi, yaitu hanya dengan cara diasapkan.

Peserta dan menu makanan sehat yang dibawa masing-masing

Kegiatan berlangsung sejak jam 9 pagi dan selesai pada pukul 4 sore. Acara diawali dengan mendaftar ulang dan pemotretan makanan yang dibawa, dilanjutkan dengan dengan pembukaan dan perkenalan singkat. Setelah itu peserta diajak untuk saling berbagi cerita tentang makanan yang dibawanya, suka duka mendapatkan pangan yang sehat dan ramah lingkungan dan strategi-strategi yang telah dijalankan selama ini dipandu oleh Debby Josephine. Setelah itu, Debby mengundang Navita Kristi Astuti, penanggung jawab Proaktif Online untuk menceritakan tentang Proaktif Online, khususnya edisi yang terbit pada bulan April ini. Vita juga mengundang para relawan kontributor untuk menerima hadiah dari Proaktif.

Proaktif Online adalah majalah terbitan KAIL yang hadir sejak tahun Oktober 2003 dan sejak tahun 2012 majalah ini mulai diterbitkan dalam bentuk online. Sebanyak 55 relawan penulis berkontribusi untuk menuliskan artikel-artikel dalam edisi ini. Untuk melihat lebih lengkap isi Proaktif Online edisi ini, silakan masuk ke link berikut: www.proaktif-online.blogspot.co.id atau www.issuu.com/kail.bandung.

Setelah itu, tibalah acara yang ditunggu-tunggu, yaitu makan siang. Para peserta menyantap bersama makanan yang dibawa, sekaligus menikmati sajian menu sehat dari Rumah KAIL yang merupakan andalan hasil kebun KAIL, yaitu singkong rebus, kacang roay dan perkedel talas.
Berbagai komentar dilemparkan ketika mencicipi beragam makanan yang dibawa oleh para peserta.

“Ternyata alpukat bisa diolah dengan cara seperti ini.”

“Ikan asap sungguh lezat, meskipun pengolahan hanya dengan cara diasapkan, tanpa tambahan bumbu apapun.” 

“Semua rasa makanan ini meledak di lidah.”

Suasana keakraban dan kebersamaan kental terasa saat makan bersama. Inilah wujud rasa syukur atas pemberian bumi berupa bahan makanan yang setelah diolah mampu menghadirkan berbagai rasa pada indera pencecap semua peserta.

Setelah makan siang, Kukuh Samudra (Kukuh) mengajak peserta untuk masuk ke kegiatan santai yang ditemani dengan suguhan aneka jamu, antara lain: jamu beras kencur, kunyit asam, dan jahe kencur jeruk nipis serta kombucha. Aneka minuman ini dipilih karena berkhasiat untuk kesehatan tubuh, antara lain, meningkatkan daya tahan tubuh serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Setelah bersantai-santai sambil menikmati minuman sehat, Debby mengajak peserta untuk beryoga bersama, khususnya gerakan stretching (peregangan) dan pose corpse yoga (berbaring seperti mayat). Tujuan dari gerakan ini adalah bersyukur atas pemberian alam kepada manusia, dan pada saat yang sama menyerahkan seluruh diri dan upaya kita hari ini ke hadirat semesta. Kegiatan ditutup dengan berbagi kesan akan kegiatan ini.

Foto bersama

Terima kasih kepada para relawan yang telah mendukung kegiatan kali ini, Fikri dan Umbu. Semoga kegiatan ini membawa inspirasi bagi para peserta dan bermanfaat untuk menjadi bekal di kehidupan sehari-hari. Sampai jumpa di JALA selanjutnya.

Menu makanan sehat yang diolah dari hasil panen Kebun KAIL dan Agrapana Soreang


Beragam makanan sehat yang dibawa oleh para peserta 

Tidak ada komentar: