Pertama-tama, Kak Melly mengajak anak-anak berkumpul di labirin dan membuka kegiatan dengan gerak badan. Pada beberapa putaran pertama, anak-anak mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh Kak Melly. Setelah itu, anak-anak secara bergantian membuat contoh gerakan untuk ditiru oleh teman-temannya.
Gerak badan pagi dipandu Kak Melly
Setelah itu, anak-anak diajak untuk melihat sekelilingnya untuk mengamati apa saja yang ada di kebun KAIL. Anak-anak kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok Pepaya dan Kelompok Jambu. Kedua kelompok ini kemudian berbaris berhadapan. Bu Melly mencontohkan sebuah lagu, “Lihat apa di kebun”. Setiap kelompok kemudian secara bergantian bertanya dan menjawab “Lihat apa di kebun”. Benda-benda yang disebutkan di antaranya adalah pohon, daun, bambu, jamur, jahe dan ginseng.
Kelompok Jambu menyanyi “Lihat apa di kebun”.
Membahas “daun” yang dilihat di kebun.
Kelompok Pepaya dan Jambu bersama-sama melihat ‘pohon’.
Setiap benda maupun makhluk yang disebutkan kemudian benar-benar dilihat bersama dengan lebih baik dan dibahas lebih lanjut. Sebagai contoh, ketika membahas daun, Ibu Melly bertanya kepada kelompok yang menjawab daun, “daun mana yang kamu lihat?”. Ketika anak tersebut menunjuk daun yang dimaksud, maka semua anak mendekati daun tersebut, melihatnya dengan lebih seksama dan mambahas nama tumbuhan yang memiliki daun tersebut, ciri-cirinya serta manfaatnya. Karena masing-masing anggota kelompok melihat daun yang berbeda, maka pembahasan terus berlanjut sampai semua daun yang dilihat oleh anggota kelompok dilihat dan dibahas bersama. Demikian juga proses untuk benda yang dilihat lainnya. Sayangnya, belum semua jenis tanaman yang ada di Kebun KAIL diketahui namanya. Misalkan ketika kelompok menunjuk jamur, ternyata tidak satupun Kakak dari KAIL yang mengetahui nama jamur tersebut. Teh Ida yang merawat Kebun KAIL pun hanya mengatakan bahwa itu jamur beracun (mungkin karena tidak dikonsumsi di Kampung ini), tetapi namanya tidak tahu.
Mengamati ‘jamur'
‘Jamur’ yang diamati.
Menyebutkan alfabet di jari perwakilan kelompok.
Mengamati ‘handeleum’.
Mengamati ‘handeleum’.
Setelah bermain ABC Kebun KAIL, anak-anak diajak untuk memilih daun yang disukai. Daun yang dipilih ada bermacam-macam bentuk, ukuran dan warnanya. Mereka kemudian menggambar daun yang mereka sukai di kertas yang dibagikan oleh Kakak-kakak. Anak-anak dapat mencontoh atau menjiplak daun yang mereka pilih dan mewarnainya dengan krayon atau pensil warna. Setelah selesai menggambar, setiap anak kemudian menceritakan gambarnya kepada anak-anak yang lain.
Menggambar daun yang dipilih.
Menggambar daun yang dipilih.
Tidak terasa hari menjelang tengah hari. Anak-anakpun diajak menikmati snack sehat buatan Teh Ida, yaitu bolu kukus. Berbeda dengan bolu kukus yang dijual di warung atau pasar yang dibungkus kertas, bolu ini langsung dikukus di loyang besar dan kemudian dipotong-potong dan disajikan di piring kecil. Teknik pembuatan bolu kukus dan penyajiannya seperti ini diharapkan dapat mengurangi sampah yang dihasilkan. Selain itu warna hijau yang ada pada bolu kukus ini juga bukan pewarna sintetis, tetapi dihasilkan dari sari warna hijau yang dibuat dari daun pandan yang diblender. Hmmm, rasanya enak dan baunya pun harum. Semua anak menikmati kue bolu kukusnya sampai habis.
Makan bolu kukus bersama.
Selesai makan kue, anak-anak diajak menghitung jumlah uang yang terkumpul untuk kegiatan HBA kali ini. Semua terkumpul Rp. 25.000,-. Uangnya akan digunakan untuk membeli bahan konsumsi untuk kegiatan HBA bulan Maret yang akan datang. Terima kasih, anak-anak!
Foto bersama gambar masing-masing.
Kegiatan HBA kali ini ditutup dengan berfoto bersama di Kebun KAIL. Sampai bertemu di HBA bulan depan!
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar